Monday 5 September 2011

Menuju Wirausaha Sukses


Saya teringat sebuah kata bijak yang pernah disampaikan oleh teman saya yang tinggal di Kota Kudus, Jawa  Tengah.  Dia adalah pengusaha sukses di kota tersebut. Dia sampaikan melalui pesan singkat (SMS) kepada saya “ Kalau Mau Berhasil, Kerjakanlah Pekerjaan yang Orang lain tidak suka kerjakan “. Makna yang saya petik sangat sederhana,  kalau kita mengerjakan sesuatu pekerjaan yang juga diminati  banyak orang maka kita mempunyai banyak saingan dalam kerja tersebut, berarti peluang berhasil akan sangat kecil, belum lagi masalah apakah produk yang kita hasilkan akan diminati orang ataukah tidak.  Adah  pekerjaan yang enak tapi hasilnya sangat minim, ada juga pekerjaan yang kelihatannya sangat sepeleh dan rasanya malu untuk melakukannya tapi justru mempunyai prospek penghasilan yang lumayan. Semua ini adalah problematika kita dalam menata masa depan yang lebih baik. Oke  teman!  ini mungkin hanya sekedar  intermeso  saja.
Menjadi seorang Wirausaha yang sukses bukan hal gampang, memerlukan suatu proses, dan prose situ sendiri merupakan suatu kegiatan menciptakan suatu hasil dalam jangkawaktu tertentu dengan berbagai masalah, hambatan dan tantangan serta langkah-langkah pemecahanya. Menuju Wirausaha Sukses adalah proses menjadikan seorang wirausaha itu sukses dimasa akan datang. Jadi menurut hemat saya Kata “menuju” adalah suatu proses sedangkan “sukses” adalah tujuan yang ingin dicapai dari seorang wirausaha.
Langkah-langkah menuju wirausaha sukses dapat saya jelaskan sebagai berikut :
1.       Kita perlu memahami karakteristik pribadi kita, sikap dan perilaku produktif atau yang biasa disebut Entrepreneurship.  Saya yakin kita semua mempunyai talenta untuk dapat berperilaku produktif, tinggal bagaimana kita mengasahnya untuk memberikan manfaat yang optimal bagi pencapaian tujuan pribadi. Hal ini tentunya dapat terjadi ketika kita mau membangun komitmen diri kita untuk menjadi lebih baik.  Saya punya pengalaman bahwa ketika seorang anak yang orang tuanya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) maka komunikasi yang terbangun dalam dirinya dan cara berfikirnya lebih banyak adalah bagaimana menjadi seorang PNS  atau pekerja pada perusahaan, tapi kalau seorang anak yang orang tuanya seorang pengusaha/wiraswasta  maka pola fikir dan komunikasi yang terbangun pada anak tersebut lebih dipengaruhi kondisi usaha yang dikembangkan orang tuanya, sehingga anak-anak tersebut dari masih kecil sudah terbiasa dengan situasi wirausaha, kadangkala mereka sudah punya kemampuan untuk menuangkan ide-ide bisnis. Ini tidak berarti bahwa yang berlatarbelakan orang tua PNS tidak bisa berwirausaha, tetapi akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana kita memahami karakteristik kita sebelum melakukan suatu kegiatan usaha, Karena potensi diri inilah yang akan memegang peranan utama untuk kita berwirausaha dan menacapai sukses, kepintaran atau sekolah yang tinggi bukanlah ukuran sesorangang menjadi pewirausaha yang sukses, tetapi kemampuan diri untuk berani mengambil keputusan, berani menanggung resiko, dan tidak putus asa ketika mengalami kegagalan.
2.       Menentukan ide bisnis. Setelah potensi diri kita mantapkan, langkah selanjutnya kita menuangkan ide bisnis. Ide bisnis ini bisa muncul dari Hobi, yach! Karena saya hobi masak mungkin bagusnya saya bangun usaha warung makan misalnya, atau muncul dari pengalaman pribadi, karena pengalaman disekitar rumah saya banyak orang yang punya HP tapi belum ada yang jualan pulsa misalnya. Semua itu boleh – boleh saja tapi yang terpenting  adalah ide itu harus bisa menggambarkan minimal empat hal pokok antara lain :
a.       Produk atau jasa apa yang hendak teman tawarkan
b.      Kepada siapa produk atau jasa tersebut teman tawarkan
c.       Bagaimana teman menawarkan produk dan jasa tersebut
d.      Keunikan apa yang dimiliki oleh produk dan jasa yang teman tawarkan tersebut
3.       Perencanaan Bisnis. Setelah ide bisnis tersebut di kaji peluangnya dengan menganalisa maka langkah selanjutnya adalah merencanakan bisnis tersebut, sederhana saja teman, kita merencanakan tentang produksi, pemasaran sampai kepada organisasi dan manejemen usaha tersebut. Perencanaan bisnis sangat bermanfaat bagi seorang wirausaha, terutama mempermudah pengorganisasian  dan menjadi alat ukur tingkat keberhasilan suatu usaha.
4.       Kegiatan Usaha. Tahapan implementasi merupakan ujian sesungguhnya terhadap komitmen diri yang telah kita bangun, penggalian ide bisnis dan keakuratan perencanaan yang teman susun. Jangan tergoda dengan sikap dan perilaku yang menjadi pantangan bagi seorang wirausaha. Kadangkala ketika kita menghadapi masalah dalam bisnis, katakanlah rugi misalnya, lantas kita putus asah dan berhenti sampai disitu. Sia-sia apa yang telah kita bangun, untuk itu jiwa intrepreneurs sangat dibutuhakan dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.
5.       Langkah selanjutnya adalah Prestasi. Kita perlu memberikan penghargaan-penghargaan khusus kepada setiap prestasi yang kita capai, kelihatan sepeleh tapi ini sangat memberikan dukungan moral, sekaligus memotivasi diri kita untuk terus berkarya
6.       Langkah terakhir adalah Monitoring dan Evaluasi. Saya fikir setiap apa yang kita kerjakan harus selalu di monitor perkembangannya dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai serta persoalan dan kendala yang dihadapi. Hal ini mungkin akan menjadi bahan pertimbangan utuk merencanakan proses selanjutnya .
Penting utuk diingat bahwa seorang wirausaha akan tampil menjadi dirinya sendiri. Ketika kita menjadi wirausaha maka otomatis kita tidak akan menggantungkan diri pada orang lain, atau  bekerja dengan pengasihan orang lain, tapi kita akan menjadi orang yang menghasilkan atas kepemimpinan diri sendiri dan bahkan kita akan mampu menciptakan lapangan kerja baru  yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan otomatis membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.

No comments:

Post a Comment