Friday 21 October 2011

Wirausaha Baru solusi menekan angka pengangguran

Pemerintah Provinsi Maluku sangat getol dalam memberdayakan generasi muda sebagai penopang pembangunan di daerah. Gubernur Maluku yang diwakili Sekretaris Daerah pada tanggal 11 Oktober yang lalu membuka dengan resmi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) angkatan ke 3  Sarjana Wirausaha Baru, yang merupakan lanjutan dari  2 (dua) angkatan terdahulu yang telah akses dalam kegiatan pengembangan usahanya. Diklat ini dilaksanakan oleh UPT Balai Diklat Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku yang diberikan tanggung jawab oleh Pemerintah Provinsi Maluku untuk dapat memberdayakan Koperasi usaha Mikro Kecil dan Menengag di daera Maluku. Pemerintah Melalui Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku berharap bahwa tingkat pengangguran sarjana dapat ditekan dengan jalan memberikan kesadaran mendasar kepada para lulusan Perguruan tinggi unuk mau mengembangkan jiwa interpreneur-nya menjadi wirausaha yang tangguh, merobah pola fikir mencari lapangan pekerjaan menjadi pencipta lapangan pekerjaan, tidak lagi menjadi beban negara tapi akan menjadi penopang pembangunan.  Program  Sarjana Wirausaha Baru oleh Kementerian Koperasi yang ditindak lanjuti oleh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Koperasi dan UMKM  sangat memberikan dampak yang positif  bagi pencerahan konsep fikir anak muda di daerah ini. Paling tidak harapannya bahwa sarjana-sarjana baru tidak terlalu terobsesi untuk menjadi PNS tetapi dengan bekal ilmu yang ada akan menjadi pebisnis-pebisnis yang tangguh. Saya menyadari bahwa kepedulian Pemerintah ini tidak terlepas dari  keinginan Pemerintah agar Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) tumbuh sebagai pilar ekonomi nasional dan kalau di daerah  yach! pasti tumbuh sebagai pilar ekonomi di daerah. Kalau difikir secara sederhana saja,  Jika Program Sarjana Wirausaha Baru ini dilaksanakan dengan baik dan terarah dan mampu merobah pola fikir teman-teman kita para lulusan perguruan tinggi, saya yakin bahwa akan mampu menjadi solusi yang tepat untuk menekan angka kemiskinan di daerah Maluku.  Maluku sangat berpotensi  dan banyak sektor-sektor usaha yang belum dikelola secara optimal sementara sumber daya manusia sudah cukup memadai. Dibutuhkan komitmen genarasi muda untuk menjadi penopang pembangunan dan bukan lagi menjadi beban pembangunan.

No comments:

Post a Comment